[Kajian 3 Prinsip Utama] Bagian 2 : Kewajiban Mempelajari dan Mengamalkan 3 Hal Bagian 4
Kewajiban Mempelajari dan Mengamalkan 3 Hal
Matan :
Ketahuilah wahai yang dirahmati Allah, bahwa wajib bagi bagi sekalian kaum muslimin dan muslimat untuk mempelajari 3 hal dan mengamalkannya
Sesungguhnya Allah yang menciptakan kita dan memberi rizki kepada kita. Allah tidak membiarkan kita begitu saja dalam kebingungan. Tetapi mengutus kepada kita seorang Rasul. Maka barang siapa yang menaati Rasul pasti akan masuk surga, dan barang siapa yang menentangnya pasti akan masuk neraka.
Allah Swt berfirman
Sesungguhnya Kami telah mengutus kepada kamu (hai orang kafir Mekah) seorang Rasul, yang menjadi saksi terhadapmu, sebagaimana Kami telah mengutus (dahulu) seorang Rasul kepada Firaun. Maka Firaun mendurhakai Rasul itu, lalu Kami siksa dia dengan siksaan yang berat. (Qs Al Muzzammil 15-16)
Bahwa sesungguhnya Allah tidak rela apabila dalam beribadah yang ditujukan kepada-Nya, Dia dipersekutukan dengan sesuatu apapun. Baik itu malaikat yang terdekat atau dengan seorang Nabi yang diutus menjadi Rasul.
Allah Swt berfirman
Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorang pun di dalamnya disamping (menyembah) Allah. (Qs Al Jin 18)
Bahwa barang siapa yang menaati Rasulullah SAW dan menauhidkan Allah, tidak boleh mencintai orang-orang yang memusuhi Allah dan Rasul-Nya sekalipun mereka adalah keluarga terdekat.
Allah Swt berfirman
Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara atau pun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat) Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah golongan yang beruntung. (QS Al Mujadalah 22)
Syarah:
Hal yang kedua yang harus kita pelajari adalah bahwa Allah tidak suka jika ada yang dipersekutukan dengan-Nya. Allah adalah Maha Pencemburu. Maka syirik adalah dosa terbesar yang tidak akan diampuni-Nya.
Firman Allah
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” QS An Nisa 48
Karenanya barang siapa mati dalam mempersekutukan Allah, maka sudah pasti dia akan menjadi penghuni neraka.
Memberantas syirik, merupakan misi utama para Nabi.
Firman Allah
Katakanlah: “Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: “Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa”. Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya”.
Dari ayat ini jelas bahwa syarat amal yang diterima Allah pertama kali adalah amal yang bersih dari unsur-unsur syirik. Ialah amal yang dipersembahkan semata-mata karena Allah. Maka amal yang dikerjakan dengan maksud selain Allah maka pasti akan tertolak. Walaupun kaifiat, rukun dan syaratnya adalah syah.
Hal ini sesuai dengan firman Allah
“Dan mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.”
Inilah yang Allah perintahkan kepada manusia. Allah tidak menyuruh kecuali menyembah-Nya dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.
Maka makna ibadah adalah segala perbuatan yang dilakukan karena Allah, dengan cara-cara yang telah Allah tentukan dan untuk mencapai apa yang telah Allah janjikan.
Dalam ibadah tidak ada istilah sambil menyelam minum air. Kita berniat karena Allah, tetapi mengharapkan yang lain juga. Karena barang siapa yang beribadah karena Allah sambil mengharapkan yang lain, maka ia akan memperoleh yang lain itu tanpa mendapatkan Allah.
Sabda Nabi
“Sesungguhnya setiap amal itu tergantung dari niatnya. Dan setiap orang akan memperoleh apa yang ia niatkan. Barang siapa yang berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya adalah kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barang siapa yang berhijrah karena dunia atau wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya adalah untuk apa yang menjadi tujuannya.”