[Kajian 3 Prinsip Utama] Bagian 2 : Kewajiban Mempelajari dan Mengamalkan 3 Hal Bagian 5
Kewajiban Mempelajari dan Mengamalkan 3 Hal
Matan :
Ketahuilah wahai yang dirahmati Allah, bahwa wajib bagi bagi sekalian kaum muslimin dan muslimat untuk mempelajari 3 hal dan mengamalkannya
Sesungguhnya Allah yang menciptakan kita dan memberi rizki kepada kita. Allah tidak membiarkan kita begitu saja dalam kebingungan. Tetapi mengutus kepada kita seorang Rasul. Maka barang siapa yang menaati Rasul pasti akan masuk surga, dan barang siapa yang menentangnya pasti akan masuk neraka.
Allah Swt berfirman
Sesungguhnya Kami telah mengutus kepada kamu (hai orang kafir Mekah) seorang Rasul, yang menjadi saksi terhadapmu, sebagaimana Kami telah mengutus (dahulu) seorang Rasul kepada Firaun. Maka Firaun mendurhakai Rasul itu, lalu Kami siksa dia dengan siksaan yang berat. (Qs Al Muzzammil 15-16)
Bahwa sesungguhnya Allah tidak rela apabila dalam beribadah yang ditujukan kepada-Nya, Dia dipersekutukan dengan sesuatu apapun. Baik itu malaikat yang terdekat atau dengan seorang Nabi yang diutus menjadi Rasul.
Allah Swt berfirman
Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorang pun di dalamnya disamping (menyembah) Allah. (Qs Al Jin 18)
Bahwa barang siapa yang menaati Rasulullah SAW dan menauhidkan Allah, tidak boleh mencintai orang-orang yang memusuhi Allah dan Rasul-Nya sekalipun mereka adalah keluarga terdekat.
Allah Swt berfirman
Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara atau pun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat) Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah golongan yang beruntung. (QS Al Mujadalah 22)
Syarah
Sedangkan point ketiga yang harus kita pelajari dan amalkan adalah barang siapa yang menaati Rasulullah SAW dan menauhidkan Allah, tidak boleh mencintai orang-orang yang memusuhi Allah dan Rasul-Nya sekalipun mereka adalah keluarga terdekat.
Hal ini adalah fitrah manusia. Karena seseorang tidak akan berkawan akrab dengan orang lain yang tidak sepaham dengan dirinya. Tidak mungkin domba akan berkumpul dengan kawanan serigala sebagaimana ayam berkumpul dengan musang.
Demikian juga orang beriman, mereka akan berkumpul dan berkasih sayang dengan sesama orang beriman. Orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya tidak akan menjadikan kawan setia orang-orang yang fasiq dan suka melecehkan Allah dan Rasul-Nya. Tidak mungkin orang-orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya akan mencintai orang-orang yang menjadi musuh Allah dan Nabi-Nya.
Inilah fitrah iman.
Karena barang siapa yang mencintai Allah, maka ia akan mencintai Rasul-Nya. Ia akan mencintai orang-orang yang dicintai Allah. Ia akan mencintai orang-orang yang dicintai Rasulullah dari para sahabatnya seperti Abu Bakar dan Umar, dan kaum mukminin yang menghidupkan sunnahnya.
Orang-orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya tidak akan tega menyakiti orang-orang yang dicintai Kanjeng Nabi dari anak keturunannya, maupun para ulama yang menjadi pewarisnya serta orang-orang yang berjuang membela agama-Nya.
Sabda Nabi
“Fatimah itu darah dagingku, apa yang menyusahkannya akan menyusahkan aku dan apa yang menggangungnya juga menggangguku.” (HR Muslim)
Tentu hadits ini tidak hanya berlaku bagi Az Zahra saja, tetapi berlaku juga bagi semua keturunan Rasulullah.
Mereka (orang-orang beriman) akan senantiasa berkasih sayang kepada orang-orang yang sama-sama tunduk dan patuh kepada ketentuan Allah, lalu berjamaah untuk sama-sama mengabdi kepada Tuhannya.
Bagaimana mungkin orang-orang yang mengaku mencintai Allah dan Rasul-Nya akan berkasih sayang dengan orang-orang yang membenci Allah dan Rasul-Nya?
Bagaimana mungkin orang-orang yang taat kepada syariat Allah dan Rasul-Nya akan bekerjasama dengan orang-orang yang anti dan suka melecehkan terhadap syariat Allah dan Rasul-Nya?
Lalu bagaimana mungkin orang-orang yang menjaga kesucian dirinya dari maksiat kepada Allah bisa bersama-sama dengan orang-orang ahli maksiat seperti maling, pejudi, peminum maupun orang-orang yang melakukan perbuatan kaum Luth.
Karenanya Allah telah perintahkan bagi orang-orang yang beriman untuk hanya memiliki satu monoloyalitas yaitu loyalitas kepada Allah, Rasul dan kaum beriman saja.
Firman Allah
“Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan salat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah). Dan barang siapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang.” (QS Al Maidah 55-56)
Sedangkan bagi selain yang tiga itu (Allah, Rasul dan orang-orang beriman), Allah melarang orang beriman untuk:
Memiliki kecenderungan
“Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolong pun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan.” (QS Hud 113)
Percaya
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudaratan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.” (QS Ali Imran 118)
Taat dan patuh
“Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka (orang-orang munafik) itu berkata kepada orang-orang yang benci kepada apa yang diturunkan Allah (orang-orang Yahudi): “Kami akan mematuhi kamu dalam beberapa urusan”, sedang Allah mengetahui rahasia mereka.” (QS Muhammad 26)
Mengikuti
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (QS : Al Baqarah 120)
Menyerupai/Tiru-tiru
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang lalim.” (QS Al Maidah 51)
Berat bahasannya… Tetapi tetap berusaha memahaminya
Harus berhati-hati memilih teman ya karena kita pada dasarnya mudah terjerumus dan terpengaruh..
Leres, Mbak Yu
Bener.. Teman sangat berpengaruh. Harus hati2 memilih tmn..
Amannya memang berkawan dg orang shalih ya Mas
Terima kasih ulasannya mencerahkan
Dalam Teori Behavioral, teman juga merupakan pembentuk sebuah kepribadian seseorang.